Minggu, 10 Juni 2012

Pembuatan Koloid

I. Tujuan : 

Membedakan serta memahami pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi.

II. Teori :

Dispersi artinya ada penyebaran merata dari dua fasa. Dua fase yang dimaksud adalah : terdiseprsi (terlarut) dan pendispersi (pelarut).

III. Alat dan Bahan :

  •  Alat :
1. Lumpang
2. Gelas Kimia
3. Tabung Reaksi dan Rak
4. Pembakar Spirtus
5. Pengaduk Kaca
6. Kaki Tiga dan Kasa Kawat
7. Gelas Ukur
8. Labu Erlenmayer
9. Pipet Tetes
10.Neraca

  •  Bahan :
1. Gula Pasir
2. Serbuk Belerang
3. Agar – Agar
4. Minyak Tanah
5. Larutan FeCl3 Jenuh
6. Larutan Sabun
7. Aquadest


IV. Cara Kerja :

  • Percobaan A : Pembuatan Sol dengan Cara Dispersi
  - Sol belerang dalam air
1. Campurkan 1 bagian gula dengan 1 bagian belerang, dan gerus dengan alu dan lumpang sampai halus.
2. Ambil1 bagian campuran dan campurkan dengan 1 bagian gula, lalu gerus sampai halus.
3. Ulangi langkah nomor 2 sampai empat kali. Ambil 1 bagian campuran keempat dan tuangkan campuran  itu kedalam gelas kimia yang berisi 50 ml air. Kemudian aduk campuran ini. Amati hasilnya.
  
 - Sol agar – agar dalam air
1. Ambil agar – agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutan ke dalam gelas kimia yang berisi 25 ml air mendidih.
2. Dinginkan campuran itu dan perhatian apa yang terjadi. Cara itu disebut peptisasi.

  • Percobaan B : Pembuatan Sol dengan Cara Kondensasi.
1. Panaskan 50 ml air dalam gelas kimia 100 ml sampai mendidih.
2. Tambahkan larutan FeCl3 jenuh setetes demi setetes sambil diaduk hingga larutan menjadi merah coklat. Amati hasilnya.

  • Percobaan C : Pembuatan Emulsi
1. Masukkan 1 ml minyak tanah dan 5 ml air ke dalam suatu tabung reaksi. Guncangkan tabung dengan keras setelah terlebih dahulu disumbat dengan tutup gabus atau karet. Letakkan tabung reaksi di rak.
2. Masukkan 1 ml minyak tanah, 5 ml dan 15 tetes larutan sabun kedalam tabung reaksi lain. Guncangkan tabung dengan kuat dan letakkan di rak. Amati kedua tabung tersebut.


V. Hasil Pengamatan :


Percobaan
Kegiatan Pembuatan
Hasil
A
a.       Sol Belerang (dispersi)
Larutannya keruh, warnanya putih kekuning – kuningan, jika di beri cahaya (senter) cahaya menyebar.
b.      Sol Agar – Agar (dispersi)
Larutan mengental, warnanya putih (tergantung agar – agarnya warna apa).
B
Sol Fe(OH)(kondensasi)
Warnanya merah ke coklatan, , jika di beri cahaya (senter) cahaya diteruskan, solnya cair.
C
a.       Campuran Air dan Minyak Tanah
Air dan minyak tidak menyatu.
b.      Campuran Minyak Tanah, Air, dan Sabun
Air, minyak, dan sabun sedikit menyatu.

VI. Jawaban Pertanyaan :

  1. Jelaskan perbedaan pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi ?
Kalau dispersi memecahkan parikel – partikel kasar menjadi partikel koloid, sedangkan kondensasi penggabungan partikel – partikel koloid halus menjadi partikel yang lebih kasar.

  1. Apa fungsi gula dalam pembuatan belerang?
Fungsi gula dalam pembuatan sol belerang adalah sebagai zat yang membantu belerang membentuk koloid didalam air karena sifat gula yaitu akan membuat larutan di dalam air.

  1. Apa reaksi yang terjadi pada saat larutan FeCl3jenuh diteteskan kedalam air mendidih? Tuliskan reaksi kimianya!
Yang yang terjadi pada saat larutan FeCl3 jenuh diteteskan kedalam air mendidih adalah air berubah menjadi merah kecoklatan, terjadi pembentukan sol cair.
Reaksi kimia
FeCl3+ 3 H2O --> Fe(OH)3 + 3 HCl

VII. Kesimpulan 

Dengan ini kita dapat mengetahui cara membedakan serta memahami pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi, dapat mengetahui fungsi gula dalam pembuatan sol belerang, dapat mengetahui reaksi yang terjadi pada saat larutan FeCl3 jenuh diteteskan kedalam air mendidih.


Mengamati Sifat Garam Sukar Larut

1. Tujuan :

Membuat garam yang sukar larut dalam air.

2. Teori :

Kelarutan ( s = solubility ) adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Pada suatu larutan jenuh ( jumlah terlarut sudah maksimum ) , zat terlarut berada dalam kesetimbangan antara fase padat dan ion-ionnya.

3. Alat dan bahan :

  •  Rak tabung reaksi
  •  Tabung reaksi
  •  Pipet tetes
  •  Larutan AgNO3 0,1 M
  •  Larutan BaCl2 0,1 M
  •  Larutan Na2SO4 0,1 M
  •  Larutan NaCl 0,1 M
  •  Larutan K2CrO4 0,1 M

4. Cara kerja :

  • Percobaan A :
1. Masukan Larutan NaCl 0,1 M kedalam tabung reaksi sampai setinggi ± 2 cm dengan menggunakan pipet   tetes.
2. Tambahkan 5 tetes larutan AgNO3 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan NaCl. Amati catat perubahan yang terjadi.

  • Percobaan B :
1. Masukan Larutan Na2SO4 0,1 M kedalam tabung reaksi sampai setinggi ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes.
2. Tambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan Na2SO4. Amati catat perubahan yang terjadi.

  • Percobaan C :
1. Masukan Larutan AgNO3 0,1 M kedalam tabung reaksi sampai setinggi ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes.
2. Tambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan AgNO3. Amati catat perubahan yang terjadi.

  • Percobaan D :
1. Masukan Larutan BaCl2 0,1 M kedalam tabung reaksi sampai setinggi ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes.
2. Tambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan BaCl2. Amati catat perubahan yang terjadi.

5. Hasil Pengamatan

Percobaan
Pencampuran
Pengamatan (Hasil yang terjadi setelah reaksi)
A
AgNO+ NaCl
Putih = Mengendap
B
Na2SO+ K2CrO4
Kuning (bening) = Larut
C
AgNO+ K2CrO4
Merah = Mengendap
D
BaCl+ K2CrO4
Kuning = Mengendap


6. Jawaban Pertanyaan      :


1.       Tuliskan persamaan reaksi ion yang terjadi pada percobaan A, B, C dan D!

·         AgNO3 + NaCl à AgCl + NaNO3
·         Na2SO+ K2CrOà Na2CrO4 + K2SO4
·         AgNO+ K2CrOà Ag2CrO4 + 2KNO3
·         BaCl+ K2CrOà BaCrO+ 2KCl

2.       Tuliskan nama dan rumus kimia keempat elektrolit sukar larut yang terbentuk pada percobaan ini !

AgCl à Perak klorida
Ag2CrOà Perak kromat
BaCrOà Barium kromat

3.       Bagaimana rumus Ksp keempat elektrolit pada pertanyaan no. 1 terhadap
  •   Konsentrasi

·         AgCl à Ag­­­­­+ + Cl-
·         Na2CrO à Na+ + CrO42-
·         Ag2CrO4 àAg + + CrO42-
·         BaCrO4 à Ba2+ + CrO42-

  •   Kelarutan

           ·   AgCl à Ag­­­­­+ + Cl-
                 S        S
                Kelarutan AgCl  = S­­1 . S­­1
                          = S . S
                          = S2
           ·  Na2CrO à Na+ + CrO42-
              disetarakan  2Na+ CrO42-
                                 2S          S
              Kelarutan Na2CrO= (2S). (S)1
                                = 4S2 . S
                                = 4S3
           ·  Ag2CrOàAg + + CrO42-
              disetarakan    2Ag + + CrO42-
                                   2S          S
              Kelarutan Ag2CrO=  (2S). (S)1
                               = 4S2 . S
                               = 4S3
           ·  BaCrO4 à Ba2+ + CrO42-
                                  S           S
               Kelarutan AgCl  = S­­1 . S­­1
                                            = S . S
                                         = S2

4.       Diketahui data Ksp sebagai berikut :

Senyawa
Ksp
AgCl
1,7 x 10-10
Ag2CrO4
1,9 x 10-12

  •   Hitunglah kelarutan AgCl dan Ag2CrO4dalam 1 liter air murni (dalam g/L air)

           AgCl àAg + + Cl-
                         S        S
           Ksp AgCl       = (S)1 . (S)1
            1,7x10-10         =  S2
            √1,7x10-10    =  S
            1,3x10-5          =  S

           Ag2CrO4 àAg + + CrO42-
           dstrkn        2Ag + + CrO42-
                              2S          S
           Ksp Ag2CrO4                   = (2S)2 . (S)1
           1,9x10-12                      =  4S2 . S
           1,9x10-12                      = 4S3
            1,9x10-12                            = S3
                4
            0,475x10-12                 = S3
                 3√0,475x10-12             = S
            0,78x10-4                     = S

  •   Hitunglah kelarutan AgCl dalam 1 liter NaCl 0,1 M (dalam mol/L)

AgCl à Ag+ + Cl-
                S        S
NaCl à Na+ + Cl-
              0,1M  0,1M

Ksp AgCl      =  Ag+ + Cl-
1,7x10-10       =  (S)1 . (0,1M)
1,7x10-10          =   S . 0,1
1,7x10-10          =   S
     0,1
1,7x10-9         =   S

  •   Hitunglah kelarutan Ag2CrO4 dalam 1 liter AgNO3 0,1 M (dalam mol/L)


Ag2CrO4àAg +   + CrO42-
dstrkn        2Ag+ + CrO42-
                    2S          S
AgNO3   àAg+    + NO3-
                   0,1M   0,1M

Ksp Ag2CrO4              = Ag +   +  CrO42-
  1,9x10-12                               = (0,1M) . (S)1
  1,9x10-12                       = 0,1 . S
  1,9x10-12                     = S
      0,1
 1,9x10-11                      = S

6. Kesimpulan

Setiap larutan mempunyai konsentrasi M yang berbeda untuk menjadi jenuh (s).  Semakin rendah kelarutannya, semakin cepat dia mencapai titik jenuh. Begitu juga sebaliknya. dengan ini kita dapat mengetahui hubungan Ksp dengan konsentrasi dan hubungan Ksp dengan kelarutan.