- TUJUAN :
- TEORI :
ADA EMPAT JENIS GARAM, YAITU :
- Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat (misalnya NaCl, K2SO4 dan lain-lain) tidak mengalami hidrolisis. Untuk jenis garam yang demikian nilai pH = 7 (bersifat netral)
- Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa lemah(misalnya NH4Cl, AgNO3 dan lain-lain) hanya kationnya yang terhidrolisis (mengalami hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH < 7 (bersifat asam)
- Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat(misalnya CH3COOK, NaCN dan lain-lain) hanya anionnya yang terhidrolisis (mengalami hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH > 7 (bersifat basa)
- Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah(misalnya CH3COONH4, Al2S3 dan lain-lain) mengalami hidrolisis total (sempurna). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH-nya tergantung harga Ka den Kb.
- ALAT DAN BAHAN :
- Lempeng tetes.
- Pipet tetes.
- Kertas lakmus merah dan biru.
- Larutan KCl 1 M.
- Larutan NaCH3COO 1 M.
- Larutan Na2CO3 1 M.
- Larutan Al2(SO4)3 1 M.
- CARA KERJA :
- Masing - masing larutan di siapkan.
- Setiap larutan di teteskan dalam lempeng tetes sekitar 10 tetes.
- Larutan di periksa dengan mencelupkan kertas saring merah dan biru.
- Perubahan warna pada kertas lakmus di amati.
- HASIL PENGAMATAN :
- PEMBAHASAN :
- Garam manakah yang mengalami hidrolisis sebagian dan garam yang tidak terhidrolis ? Terhidrolis sebagian : NaCH3COO, NH4Cl, Na2CO3, dan Al2(SO4)3. Tidak terhidrolis : KCl.
- Tuliskan reaksi garam yang mengalami hidrolis !
CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH-
b) b) NH4Cl → NH4+ + Cl-
NH4+ + H2O → NH4OH + H+
c) c) Na2CO3 → Na+ + CO32-
CO32- + H2O → H2CO3 + OH-
d) d) Al2(SO4)3 → Al3+ + SO42-
Al3+ + H2O → Al(OH)2 + H+
- KESIMPULAN :
Sifat larutan garam yang terhidrolis di tentukan dari hasil hidrolis jika senyawa garam berasal dari asam kuat dan basa kuat, maka tidak terhidrolis.